SUMATERA, - Setiap daerah punya kuliner khas yang jadi identitas suatu daerah tersebut. Bahkan saking khasnya, julukan sebuah kota pun menggunakan nama makanan. Contohnya, Jogja terkenal dengan sebutan kota Gudeg, atau Malang yang acapkali disebut kota apel. Memang sih, kuliner bisa menjadi ciri sebuah kota atau daerah.
Baca Juga : Soal Kuliner Babi yang Sebaiknya Disebut Begitu Saja, Tak Perlu Diubah Jadi Kuliner Imlek Ala-ala
Makanan khas juga jadi salah satu alasan kenapa orang jauh-jauh datang berkunjung ke suatu daerah atau kota. Ya karena pengen wisata kuliner aja sih. Kamu juga sering gitu ‘kan?
Kuliner Indonesia selain enak juga banyak yang unik. Mulai dari rasa hingga namanya yang bisa bikin kita mengernyitkan dahi. Di Purworejo ada dawet ireng Jembut Kecabut (Jembatan Butuh, Kecamatan Butuh), di Bantul ada kue Tolpit alias Kont*l Kejepit yang cukup terkenal. Nah, seolah tak mau kalah, Kabupaten Simeulue yang berada di pulau terbarat Indonesia ini juga punya kuliner yang cukup eksentrik namanya, yakni Memek Simeulue. Waduh namanya gini banget. Hehehe.
Meskipun bagi sebagian orang namanya cukup ‘saru’, tapi Memek Simeulue ini memang kuliner khas yang legendaris di Pulau Simeulue
Buat kamu yang suatu saat pengen pergi ke Aceh, tak ada salahnya kalau kamu mampir ke Pulau Simeulue. Pulau ini berada di bagian paling barat Indonesia. Jadi perlu menyeberang laut untuk mencapai pulau ini dari Pulau Sumatera. Nama kabupaten Simeulue mungkin akrab dengan telinga kita setelah tragedi bencana tsunami pada 2004 silam. Sebagai pulau paling barat, tak pelak Simeulue mengalami dampak yang cukup parah dari kejadian tersebut.
Oke, lupakan tragedi tsunami, mari kita bicarakan kuliner saja. Ada satu kuliner khas yang konon telah berusia ratusan tahun bernama Memek Simeulue. Jangan berpikiran porno dulu ya setelah mendengar nama makanan ini. Memek biasanya memang digunakan dalam konotasi negatif untuk menyebut kelamin perempuan. Tapi Memek Simeulue ini adalah makanan seperti bubur manis yang sangat enak rasanya. Meskipun namanya demikian, orang-orang tetep doyan kok. Hehehe.
Memek Simeulue ini bentuknya mirip bubur, dengan bahan baku beras ketan yang dicampur dengan pisang. Nikmat selagi hangat, maknyus
Kuliner tradisional Simeulue ini terbuat dari beras ketan putih yang digongseng, dipadu dengan pisang, santan dan gula. Seluruh bahan tadi dicampur dan ditumbuk menggunakan batang pisang atau bahan yang keras sampai benar-benar halus. Semua bahan tersebut dijadikan satu nampak seperti bubur manis beraroma pisang yang legit. Cocok dinikmati selagi hangat. Maknyuss.
Memek Simeulue ini biasanya dinikmati ketika bulan Ramadan. Pas banget nih buat buka puasa Ramadan nanti
Meskipun makanan ini cukup legendaris dan sudah ada sejak puluhan tahun lalu, namun kini tak mudah untuk menemukannya. Memek Simeulue ini biasanya mudah dijumpai ketika bulan Ramadan tiba. Bubur manis beraroma pisang ini memang cocok sih buat buka puasa. Hari Raya Idul Fitri pun nggak lengkap tanpa makan memek ini. Tak jarang, makanan ini disajikan sebagai makanan pembuka bagi para tamu dari luar daerah yang berkunjung ke pulau paling barat Indonesia itu. Harganya sih cuma 10 ribu doang. Tapi rasanya manis dan lezat, apalagi pas masih hangat.
Jangan pikirannya jorok mulu ya, Memek Simeulue ini adalah kekayaan kuliner nusantara yang harus kita lestarikan bersama. Jangan sampai nih, kuliner khas daerah Aceh ini lenyap begitu saja tanpa mampu kita jaga bersama. Yuk kapan-kapan icipin Memek di Simeulue, Aceh yuk, pas momen Lebaran! Tertarik?
Post a Comment